BOJONEGORO, SAJAK PUTRA DESA
M. Luki (28), Owner Warung Bamboe depan LP Maarif Darul Ulum Kepohbaru-Bojonegoro, Minggu ( 7/2/2021)
Saat ini ini jumlah pasien positif covid yang ada di Indonesia selama hampir 1 tahun ini masih terus melonjak.
Menyikapi hal tersebut pemerintah sudah beberapa kali mengeluarkan statement dan aturan-aturan maupun kebijakan untuk mencegah penularan Covid-19. Salah satunya adalah kebijakan PPKM ataupun pembatasan jam malam.
Kebijakan-kebijakan seperti itu sangat berdampak buruk pada perekonomian di bidang makanan minuman atau sejenisnya, terutama di sektor warung kopi ( Warkop ).
Warung kopi yang kerap kali digunakan terutama kalangan muda untuk nongkrong bareng atau hanya sekedar diskusi dan lain sebagainya terpaksa harus terdampak akibat aturan yang telah berlaku seperti, penutupan ataupun pembatasan jam malam.
Luki, pria asal Desa Nglumber ini, merupakan salah satu itu pemilik warung kopi yang bernama warung bambu yang terletak di desa Nglumber Kecamatan Kepohbaru - Bojonegoro. Iya Mangaku aku selama pandemi ini omzetnya mengalami penurunan yang sangat drastis, yakni sekitar 70%.
" Omzet pendapatan usaha saya mengalami penurunan drastis bahkan kalau di presentase kan bisa 70%, imbas dari pembatasan-pemtmbatasan itu. Bahkan, saya terkadang sehari hanya bisa melayani pembeli sekitar 2 - 4 orang saja. Tutur Luki di warkopnya "
Pria berusia 3 orang anak ini juga menyampaikan bahwa, yang semula ia buka hampir 24 jam, dengan kondisi seperti ini hanya bisa buka sampai pukul 08.00 malam. Keadaan itu menuntutnya untuk mempunyai pemasukan tambahan agar bisa menyambung hidup keluarganya.
Disamping itu, dengan tabungan yang ia punya, ia juga membuka bisnis kecil-kecilan seperi jual beli burung dan juga bunga. Walaupun untung yang didapatkan tak seberapa tetapi mampu untuk menambah pemasukan dan menghidupi anak dan istrinya.
" Terkadang uang tabungan yang saya punya, juga terpaksa saya gunakan untuk mempertahankan usaha saya, tak banyak juga teman-teman atau pelanggan yang ngopi disini juga banyak yang ngutang, karena saya tau mereka juga menjadi korban PHK dari tempat kerjanya. Saya bisa menerima hal itu, karena mungkin mereka sedang pusing dengan keadaan yang seperti ini, ya sebisanya saja saya bantu, itu juga salah satu penggunaan tabungan saya untuk menutupi hutang dari pelanggan atau konsumen saya " sambung dia.
Ia juga merasa terbantu dengan adanya program pemerintah tentang bantuan yang di berikan, terutama di bidang koperasi. Dari hal itu bisa menyokong perekonomian dalam usahanya.
" Strategi bisnis saya, yang penting sabar dan telaten " tuturnya.