Rabu, 22 Maret 2023

JADWAL IMSAKIYAH RAMADHAN 1444H KABUPATEN BOJONEGORO

Berikut ini merupakan  informasi terkait  download jadwal imsakiyah, sahur, sholat, terbit dan buka puasa selama ramadhan 2023 di wilayah Bojonegoro, Jawa Timur

Informasi  link download jadwal imsakiyah, wilayah Bojonegoro selama ramadhan 1444 H dapat anda akses di akhir. 

Unuk anda yang sedang berada  di Kabupaten Bojonegoro atau yang akan beranjangsana kerumah keluarga di wilayah Bojonegoro. Anda dapat melihat informasi seputar jaswak imsakiyahselama ramadhan 1444H atau 2023 M, 

Jadwal Imsakiyah ini bersumber dari Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.

Marhaban ya ramadhan

Barokah!! 

Jadwal Imsakiyah dapat diunduh melalui link berikut:Jadwal Imsakiyah Bojonegoro

Sabtu, 15 Oktober 2022

Tak kalah dengan UMKM lain, PDKB pamerkan produknya di Gelar Pusaka Gegah Tuah Keris Khayangan Api

TEKAD YANG KUAT MENGALAHKAN KETERBATASAN

Bojonegoro, Ahamdulillah dalam rangka hari jadi Kabupaten Bojonegoro yang Ke- 345, acara GELAR PUSAKA "GUGAH TUAH KERIS KAYANGAN API", Di Hotel Griya MCM Bojonegoro, Di buka secara langsung Oleh Ibu Bupati Bojonegoro dan berlangsung dengan lancar.

dok. Produk PDKB 

Dalam sambutannya Ibu Bupati Bojonegoro Dr. Hj. Anna Mu'awanah, M.H. mengajak semua masyarakat Bojonegoro untuk melestarikan Kebudayaan Keris peninggalan nenek moyang kita, Agar tidak punah


Kami pengurus Perkumpulan Disabilitas Kabupaten Bojonegoro(PDKB) Mengucapkan terima kasih kepada panitia pelaksana yang mana telah memberikan kesempatan PDKB untuk memamerkan hasil karya anggotanya

"Sukses bukanlah akhir, Kegagalan bukanlah hal yang fatal, yang penting adalah keberanian untuk melangkah" 

Untuk kedepannya kami mengharap dari semua pihak untuk melibatkan kami setiap kegiatan, Kami sangat yakin dan percaya dengan kemampuan anggota kami yg siap bersaing di bidang UMKM dengan orang-orang yg normal pada umumnya, walau mereka penyandang disabilitas. (Snw)


#PDKBOJONEGORO

#MBANGUNBOJONEGORO BERSAMADISABILITAS

Selasa, 21 Juni 2022

MEMILIH TIDAK KEMBALI KE KAMPUS, KKN MDB UIN SATU BIKIN SUKU BARU.

Kegiatan KKN Membangun Desa Berkelanjutan UIN SATU 2022 ternyata membuahkan ide yang cemerlang. Setelah melaksanakan kegiatan KKN selama satu semester, melakukan riset langsung di masyarakat, para mahasiswa yang berjumlah 31 orang ini memilih untuk tidak kembali ke kampus tempat mereka kuliah, tetapi memilih menetap dan membikin sebuah suku baru.



Ide cemerlang ini bermula dari melihat pengalaman kehidupan langsung di masyarakat yang unik dan penuh kearifan lokal, keguyuban warga, sistem kepercayaan dan tradisi budaya yang kental di masyarakat tempat mereka ber-KKN. Namun, sebagai umumnya kaum akademis mereka dihantui oleh kegelisahan yang didasarkan adanya perkembangan arus informasi yang sangat cepat dan arus globalisasi yang begitu massif. Bahwa masa depan desa akan mengalami ancaman yang hebat dan tantangan yang sangat berat. Nilai-nilai kearifan lokal akan tergerus oleh gempuran globalisasi ini.


Untuk itu, sebagai gerakan riil dan kontekstual, yang didasari oleh imaginasi dan  intuisi, mereka memilih untuk menciptakan suku baru. Yang mereka beri nama " Suku Bunga." Layaknya suku-suku di pedalaman, maka anggota suku baru ini akan mengikatkan diri pada nilai-nilai yang dipegang bersama. Disamping menjaga, melestarikan dan menghormati alam, sebagai kakak kandung kehidupan manusia, suku baru ini membangun sistem yang eklektik. Selain mengangkat pimpinan suku, sebagaimana sistem organisasi modern yang disebut kepala suku, ada yang disebut sebagai "dewa suku" sebagaimana sistem masyarakat puritan jaman dulu.


Kepala suku bertugas memimpin anggota suku, memimpin do'a-do'a dan ritual suku. Juga diperbolehkan menikahi anggota suku lebih dari seorang setelah melakukan puasa mutih 40 hari. Ong Lucky rencananya akan dipilih sebagai kepala suku.


Sedangkan dewa suku bertugas memberi petunjuk dan bertindak sebagai hakim jika terjadi konflik antar anggota suku, juga bertugas mengawinkan ketua suku dan anggota suku. Karena dewa suku tidak diperkankan menikah selama menjadi dewa suku. Ki Natonga rencananya dititahkan sebagai dewa suku.


Para mahasiswa ini rencananya akan menempati lahan baru seluas sekitar 10 hektar di area hutan yang jauh dari jangkauan listrik dan jaringan internet. Mereka sepakat untuk kembali ke alam, dan menggantungkan penghidupannya dari hasil alam. Ternakpun apa adanya, cukup ayam, kambing, kerbau, sapi dan kucing, gurem dan tengu.


Menurut imaginasi dan intuisi yang didapatkan oleh dewa suku bunga ini, Ki Natonga, diperkirakan dengan 23 perempuan dan 8 laki-laki ini dalam kisaran waktu 10 tahun sudah akan berkembang menjadi 300 an anggota suku dari hasil perkawinan dan hubungan biologis diantara mereka. Belum lagi kalau ada yang melahirkan kembar tentu jauh akan lebih besar jumlah anggota suku bunga ini.


Nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut sedang dirumuskan oleh dewa suku dan anggota suku dengan memperlajari nilai-nilai ajaran kuno, kearifan parenial dan belajar dari suku-suku pedalaman di Nusantara. Salah satu nilai yang diambil dari luar sukunya adalah ajaran kejujuran di Sedulur Sikep suku Samin.


Perlu diketahui bahwa suku baru ini tidak akan menjadi ancaman bagi negara NKRI. Ini bukan negara baru, apalagi menganut sistem khilafah atau komunisme. Justru akan memperkuat keutuhan bangsa dan negara. Sebagai anak bangsa kita harus bangga atas ide kreatif dan cemerlang ini. Selebihnya kita menunggu hasil rumusandan hasilnya dalam 10 tahun mendatang.


#uinsatu #kknmdbuinsatu

Senin, 22 November 2021

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH

  Layanan Bimbingan dan Konseling menjadi nyawa utama dalam eksistensi Bimbingan dan Konseling. Oleh sebab itu, konselor dituntut untuk tetap memberikan layanan dalam kondisi 

pandemi covid-19. Pandemi covid-19 membawa hal yang baru dimana sistem pendidikan dialihkan dari rumah. Siswa dan guru melakukan proses belajar mengajar dari rumah. Begitu juga guru bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan dan konseling ditengah wabah 

covid-19 sangat bergantung pada pemakaian internet. Konselor dituntut untuk menguasai aplikasi maupun software yang bisa mendukung layanan bimbingan dan konseling.

Layanan bimbingan dan konseling dimasa pandemi menjadi tantangan baru oleh guru bimbingan dan konseling. Guru bimbingan dan konseling tertantang untuk bisa tetap eksis di masa ini. Pemberian layanan dialihkan dengan digitalisasi. Semuanya diberikan secara online yang menuntut penguasaan teknologi. Layanan bimbingan pribadi bisa diberikan melalui cybercounseling. Layanan bimbingan pribadi yang bersifat membantu siswa dalam menemukan dan mengembangkan dirinya menjadi individu yang taat beragama, mandiri serta sehat secara fisik dam psikis (Nurihsan, 2005). Pemberian layanan bimbingan pribadi juga mengara kepada usaha untuk membuat individu bisa memenuhi kebutuhan dari dirinya sendiri (Tidjan, 2000). Guru bimbingan dan konseling bisa megaplikasikan self-management kepada peserta didik. Mereka diarakan untuk bisa mengatur dan menata ritme kegiatan sehari-hari mereka. Selain itu guru bimbingan dan konseling juga bisa memberikan motivasi dalam bentuk video ataupun hal lainnya untuk menguatkan peserta didik ditengah pandemi covid-19.

Namun, hasil proses konseling melalui media digital menjadikan seorang Guru BK harus mengkaji ulang, karena terdapat banyak sekali perbedaan dalam menanggapi permasalahan siswa saat harus bertemu langsung dengan hanya melalui media digital. 

Dalam memberikan layanan BK, guru BK merasa data atau sumber yang didapat tidak sepenuhnya real karena banyak yang dapat ditutup-tutupi jika layanan konseling dilakukan secara daring. Hal ini yang penulis rasakan, bahwa konseling secara daring menyulitkan konselor untuk melihat ekspresi wajah konseli dan memahaminya, karena tidak adanya hubungan atau kontak secara tatap muka. Apabila konseling dilakukan secara langsung konselor dapat langsung melihat dan mengamati perubahan emosi dan ekspresi dari konseli, namun jika secara daring konselor hanya dapat mengatahui gambaran perasaan ataupun emosi konseli melalui emoticon jika konseling dilakukan menggunakan aplikasi chat. Kekurangan lain dari layanan via daring yang dirasakan adalah jaringan yang kadang-kadang tidak stabil Ketika proses pemberian layanan sedang berlangsung. Yaitu, pembelajaran dari mengharuskan baik siswa maupun guru memiliki jaringan internet yang stabil dan media yang memadai seperti computer atau laptop atau handphone.

Keadaan tersebut, memaksa seorang Konselor harus memutar otak untuk tetap menjaga eksistensinya untuk terus memberikan layanan kepada peserta didik, bagaimanapun caranya. Guru BK SMA Darul Ulum, melalui beberapa Aplikasi diantaranya Zoom meeting, Chat by WhattsApp, Video Call by WhatssApp selalu memberikan layanannya. Mulai dari Layanan Dasar Klasikal dan Kelompok serta Layanan Responsif Konseling Kelompok maupun Konseling Individu. Namun, apakah Efektif?

Selain melalui Media digital, Layanan Konseling juga harus dilengkapi dengan beberapa layanan pendukung, seperti kegiatan kunjungan rumah / home visit yang selama ini menjadi layanan yang sangat membantu dalam menindaklanjuti sebuah permasalahan yang sedang dialami siswa. Di tengah masa pandemi, tidak menyurutkan semangat seorang konselor untuk terus memberikan layanan kepada peserta didiknya serta terus diusahakan semua layanan yang diberikan menjadi efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 


Biodata Penulis:

Nama : Shorihatul Hasanah, S. Pd
Unit Kerja : SMA Darul Ulum Kepohbaru
                         ( Guru Bimbingan dan Konseling )
No HP         : 085736429546

Pentingnya Strategi Layanan Bimbingan Konseling Efektif di Masa Pandemi Covid-19

Salah satu cara pemerintah untuk menanggulangi penyebaran covid-19 di indonesia adalah dengan melaksanakan pembelajaran secara daring. 

Pembelajaran dari mulanya diberlakukan pada 16 Maret 2020 hingga saat ini. Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). 

Berdasarkan observasi penulis selama melakukan Pengenalan Lapangan Persekolahan Bimbingan dan Konseling (PLP BK) di SMA Darul Ulum Kepohbaru Bojonegoro, mulanya terjadi kekacauan pembelajaran secara daring. 

Semua orang baik siswa ataupun guru secara mendadak di tuntut untuk menguasai bebagai aplikasi yang mendukung pembelajaran secara daring. Berdasarkan wawancara penulis dengan guru pamong, pada semester awal pembelajaran daring banyak sekali jam pembelajaran yang kosong bahkan di tiadakan. Sekali lagi hal ini disebabkan semua pihak tengah berusaha menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran baru.

Apabila kondisi tersebut terus tejadi maka akan menimbulkan situasi yang dinamakan dengan learning loss yaoitu, hilangnya kesempatan belajar karena berkurangnya intensitas interaksi dengan guru dan siswa lain pada saat proses pembelajaran. Intensitas interaksi yang terbatas terutama guru dan siswa dapat mengakibatkan penurunan penguasaan kompetensi siswa. 

Guru  kesulitan untuk melakukan evaluasi, penguatan materi, dan pengembangan karakter siswanya. Interaksi guru dan siswa secara langsung saja masih banyak ditemui permasalahan apalagi kalau hanya bertemu di dunia maya.

Pada pembelajaran bimbingan konseling sendiri di SMA Darul Ulum Kepohbaru, sempat terjadi learning loss. Dimana guru pamong belum bisa memfasilitasi peserta didik dalam layanan konseling karena faktor guru pamong yang kurang memahami tentang teknologi dan siswa yang belum memiliki perangkat pembelajaran yang memadahi. 

Kemudian selama masa pandemi guru pamong lebih berfokus pada absensi siswa. Tidak bisa di pungkiri, banyak sekali siswa dalam pembelajaran daring mengalami kendala sinyal, atau perngkat belajar. 

Juga ada yang tidak masuk sekolah tampa izin dan sering tidak mengerjakan tugas. Oleh karena itu, guru pamong menugaskan 5 anak tiap kelas untuk menjadi petugas presensi di setiap mata pelajarans serta selalu berkoordinasi dengan guru mata pelajaran lain untuk memantau sejauh mana siswa dapat mengikuti pembelajaran dan menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.

Guru pamong bercerita, kendala utamanya adalah pada kurang pahamnya beliau dengan perkembangan teknologi saat ini. Selama ini pembelajaran yang dilakukan hanyalah layanan bimbingan klasikal melalui Zoom Meeting. Sedangkan untuk layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok belum bisa terlaksana, karena bingung metode dan teknik apa yang sesui di terapkan apabila pembelajarannya secara daring. Sedangkan untuk konseling individu tetap dilakukan kepada anak-anak yang sering tidak mengikuti kegiatan daring.

Kabar baiknya, sejumlah sekolah kini sudah memulai PTM (Pembelajaran Tatap Muka). 

Peraturan mengenai PTM ini tertuang pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2021 yang menyebutkan bahwa zona hijau, kuning dan jingga dapat melaksanakan PTM Terbatas. Sedangkan zona merah wajib menyelenggarakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara online. 

Pada sekolah tempat penulis PLP kegiatan PTM dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan setiap harinya hanya ada 50% dari kapasitas kelas yang boleh hadir ke sekolah, sedangkan 50% lainnya tetap belajar secara daring.

Namun hadirnya PTM tentu membuat para guru harus menyesuaikan diri lagi dengan sistem pembelajarannya. 

Jadi kondisi ketika PTM guru harus cakap dalam membagi fokusnya antara siswa di kelas dengan siswa di rumah yang mengikuti pembelajaran melalui Zoom secara bersamaan. Belum lagi terjadi reduksi waktu pelajaran menjadi 30 menit setiap satu kali jam pelajaran. 

Untuk menyikapi hal tersebut penulis menyarankan bagi para konselor sekolah untuk mencoba model pembelajaran blended learning. 

Model pembelajaran blended learning  pada dasarnya adalah pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda serta ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagian yang terlibat dengan pelatihan. Khususnya penggabungan pembelajaran langsung dengan pembelajaran daring.

Implikasinya dalam pembelajaran BK bisa diterapkan dengan konselor sekolah dapat membagikan materi pembelajaran, video atau kuis mengenai materi yang akan di ajarkan terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai. Hal ini dapat memberikan bekal pengetahuan awal bagi siswa dan menghemat waktu mengajar menjadi lebih efektif. Kemudian konselor sekolah juga dapat meminta siswa mengerjakan tugas yang kemudian bisa di kumpulkan di media online seperti Google Clasroom.

Sedangkan untuk metode pembelajarannya, penulis hendak membagikan metode yang sudah di terapkan selama masa PLP BK di SMA Darul Ulum Kepohbaru. Poin utama yang harus di pegang adalah memberikan  layanan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini membuat siswa merasa relate dan menambah pemaknaan dalam menyerap materi. 

Pengetahuan tersebut penulis dapatkan dari pengalaman menawarkan konseling kelompok dan bimbingan kelompok dengan topik yang dekat dengan mereka mendapat respon positif, bahkan terjadi momen rebutan kuota untuk mengikuti layanan kelompok tersebut. 

Penulis juga mendapat umpan balik dari siswa bahwa selama ini jam BK di sekolah digunakan sebagai ajang cerita atau terkadang di biarkan kosong. Sehingga siwa sangat antusias apabila penulis memberikan sebuah materi yang terasa sangat dekat manfaatnya.

Penulis pernah menconba menggunakan metode pendekatan  experiential learning, project base learning, trait and factor, modeling, SFBC , sosiodrama dan realita yang tetap bisa diterima dengan positif oleh siswa. 

Setelah layanan penulis juga tidak lupa membagikan lembar evaluasi, lembar kerja siswa dan tugas ke Google Clasroom. Sehingga siswa dapat secara fleksibel mempelajari kembali materi yang di sampaikan. 

Selama menerapkan beberapa metode pembelajaran tersebut ada yang memperoleh respon yang aktif dan positif seperti experiential learing karena siswa bebas mengkoneksikan materi yang di ajarkan dengan pengalamannya sehari-hari sehingga lebih mudah di padami. Ada juga modeling dimana siswa merasa tertarik dengan video yang di tampilkan di kelas sehingga pembelajaran terasa lebih menyenangkan. 

Tetapi ada juga pendekatan SFBC yang dengan kemampuan penulis saat ini masih belum bisa mempraktekkannya dengan baik. 

Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan penulis dalam mengkomunikasikan teknik dalam pendekatan SFBC yang sekiranya mudah untuk di pahami anak.

Demikian pengalaman yang dapat penulis bagikan ke pembaca mengenai pembelajaran bimbingan dan konseling secara efektif selama masa pandemi covid-19. Penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran dapat berjalan efektif apabila konselor sekolah mengambil topik layanan yang benar-benar dibutuhkan dan diminati siswa. Kemudian model pembelajaran yang disarankan adalah Blended Learning untuk mensiasati reduksi jam pelajaran dan pemberian layanan tetap komperhensif serta optimal. 

Tiada kata tak bisa, kuncinya mau beradaptasi dan melayani sepenuh hati.


BIODATA PENULIS 

Nama : Shorihatul Hasanah, S. Pd.

Unit Kerja : SMA Darul Ulum Kepohbaru

No. Hp         : 085736429546


Senin, 31 Mei 2021

LOGO UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

 


Tulungagung – Institut Agama Islam Negeri Tulungagung resmi berubah bentuk menjadi Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung). Transformasi kelembagaan ini didasarkan pada terbitnya Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2021 tentang Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 119) yang ditandatangani oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo pada tanggal 11 Mei 2021.

 
Konsideran dalam Perpres ini menyebutkan bahwa transformasi dilakukan dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan proses integrasi ilmu Agama Islam dengan ilmu lain serta mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
 
Nama Sayyid Ali Rahmatullah diambil dari nama asli Sunan Ampel. Ia merupakan salah satu sunan dari sembilan wali (Walisongo) yang membawa dan menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Sayyid Ali Rahmatullah tinggal dan mengajarkan Islam di wilayah muara Sungai Brantas, Ampel Denta, yang saat ini terletak di Surabaya.
 
Pemilihan nama UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung merupakan upaya untuk menjaga ingatan kolektif tentang akar dan sejarah institusi UIN SATU Tulungagung. UIN SATU Tulungagung bermula dari Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang Tulungagung. Ia kemudian beberapa kali bertransformasi hingga menjadi Institut Agama Islam Negeri pada 2013 dan Universitas Islam Negeri pada tahun ini.
 
Rektor Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Menteri Agama RI, Menteri Sekretaris Negara RI, Menteri Hukum dan HAM RI, Menteri Pendayagunaan Apararatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, Gubernur Jawa Timur, Bupati dan masyarakat Tulungagung, sivitas akademika IAIN Tulungagung, serta semua pihak yang telah memberikan dukungannya dalam proses alih status ini.
 
Rektor juga menyampaikan 4 (empat) hal yang harus dilakukan setelah berubah status menjadi UIN. Pertama, ilmu Agama Islam harus tetap menjadi core values yang menjadi basis kegiatan akademik dan non-akademik di kampus. Program studi umum yang nantinya akan dibuka diselenggarakan untuk mendukung pengembangan ilmu Agama Islam. Perpaduan keduanya akan menghasilkan integrasi keilmuan yang berkarakter scientific-cum-doctriner.
 
Kedua, perubahan status menjadi universitas artinya adalah peningkatan akses kepada masyarakat yang lebih luas dan beragam. Karena itu, selain meningkatkan kajian bidang keagamaan, UIN SATU Tulungagung juga harus meningkatkan kajian ilmu terapan dalam bidang sosial, humaniora, sains, dan teknologi berbasis religiusitas.
 
Ketiga, UIN SATU Tulungagung harus jauh lebih mandiri dalam pengelolaan keuangan. Sebagai instansi pemerintah yang menerapkan Badan Layanan Umum (BLU), ketergantungan kepada pemerintah dalam pembiayaan terkurangi. Pelaksanaan kegiatan didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas, sehingga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa mengutamakan mencari keuntungan.
 
Keempat, Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peningkatan infrastruktur. Kapasitas SDM UIN SATU Tulungagung harus terus ditingkatkan, baik pada kemampuan akademik maupun pada pengelolaan lembaga. Infrastruktur yang digunakan dalam penyelenggaraan program pendidikan (terutama laboratorium) harus ditingkatkan standarnya menjadi lebih modern. Kedua aspek ini akan menguatkan daya saing SDM masyarakat Indonesia.
 
Saat ini UIN SATU Tulungagung menyelenggarakan 48 program studi (prodi) dengan rincian 34 prodi jenjang S-1, 12 prodi jenjang S-2, dan 2 prodi jenjang S-3. Dengan telah resminya perubahan status menjadi universitas, maka UIN SATU Tulungagung segera menyiapkan pengajuan pembukaan prodi baru bidang ilmu umum. Sesuai dengan prospek yang dimiliki oleh wilayah Kabupaten Tulungagung dan sekitarnya, prodi yang rencananya akan dibuka adalah Prodi Kedokteran, Prodi Perikanan, dan Prodi Pertambangan.
 
Mahasiswa aktif pada semester genap Tahun Akademik 2020/2021 berjumlah 20 ribu orang. Dengan diselenggarakanya prodi-prodi baru bidang ilmu umum, UIN SATU Tulungagung menargetkan jumlah mahasiswa sebanyak 30 ribu mahasiswa dalam kurun 5 tahun ke depan. (humas/lil)
 
Sumber : http://www.iain-tulungagung.ac.id/berita/1554-iain-tulungagung-berubah-bentuk-menjadi-uin-sayyid-ali-rahmatullah-tulungagung

#uinsatu #uinsayyidalirahmatullahtulungagung #logouinsatu

Sabtu, 08 Mei 2021

Cerpen Ibuku Pergi ke Laut



Ayah bilang ibu pergi ke laut. Waktu aku tanya kenapa ibu tidak pulang, ayah menjawab, ibu mungkin tidak pulang. Tentu saja kemudian aku bertanya apakah ibu tidak kangen padaku? Dan ayah menjawab, tentu saja ibu kangen dan tetap sayang padaku. Tapi kenapa ia tidak pulang? Apakah ada seorang anak sepertiku yang ada di laut sehingga ibu tidak mau lagi pulang ke rumah ini? Sepasang mata ayah kemudian berair.

Ibu, seperti juga ayah, sering sekali pergi. Mereka bisa pergi berhari-hari. Terakhir yang kuingat, malam sebelum ibu pergi, aku melihat ia mengepak barang di dalam tas besar. Enak jadi orang yang sudah besar, pakaiannya banyak. Pagi sebelum ibu pergi, ia masih sempat mencium pipiku, lalu seperti biasanya, ia juga mencium ayah, kemudian ayah mengantar ibu. Enak jadi orang yang sudah besar, bisa pergi ke mana-mana dan tidak harus terus berada di rumah.

Sewaktu ibu mengepak barang, seperti biasanya aku bertanya apakah ia akan pergi ke Jakarta? Ibu menggeleng. Apakah ke Surabaya? Apakah akan ke Medan? Apakah akan ke Bali? Ibu juga menggelengkan kepala. Lalu aku bertanya, terus pergi ke mana? Ibu bilang pergi agak jauh, ibu mau pergi ke Aceh. Aku bingung. Di manakah Aceh itu? Lalu ibu menjelaskan bahwa untuk pergi ke sana kita harus meyeberangi laut. Ibu akan naik kapal? Ibu kembali menggelengkan kepala. Ia menjawab akan naik pesawat terbang. Wah, kenapa tidak naik kapal? Kan enak, bisa melihat banyak air. Ibu hanya tersenyum dan mencium pipiku. Ada saatnya aku tidak suka dicium, apalagi jika ciuman itu meninggalkan rasa panas di pipi. Kenapa banyak orang mencium pipiku, tetapi terasa sangat panas?

Tapi lama ibu tidak juga pulang, setiap kali aku bertanya di mana ibu, ayah menjawab, ibu pergi ke laut. Enak jadi orang yang sudah besar, setelah pergi ke sebuah tempat bisa langsung pergi ke tempat yang lain. Setelah pergi ke Aceh, bisa pergi ke laut.
Semua orang tiba-tiba terlihat semakin sayang sama aku. Tetangga-tetanggaku, tante-tanteku, semua terlihat semakin sayang. Nenek dan kakekku bahkan perlu tinggal berminggu-minggu di rumahku setelah ibu pergi ke laut. Bergantian mereka mengelus-elus rambut dan memelukku, apalagi ketika menonton televisi. Di televisi, aku melihat banyak bangunan yang rusak. Aku melihat air yang berlimpah menghanyutkan banyak orang dan barang. Aku senang sekali dengan air. Aku bertanya dari mana air sebanyak itu? Nenek bilang air itu datang dari laut. Lalu aku teringat ibu. Bukankah ibu ada di laut? Nenek dan kakekku lalu terdiam. Mata mereka berair.

Ibu tahu aku lebih senang air daripada udara. Aku lebih senang ikan daripada burung. Dulu ibu sempat bertanya mengapa? Aku menjawab, habis enak kalau main air. Dan ikan-ikan itu terlihat lebih segar dibanding burung. Lagi pula, bukankah burung bisa terjatuh ketika terbang? Sedangkan ikan tidak mungkin jatuh. Aku pernah beberapa kali jatuh. Dan jatuh itu sakit.
Ibu pintar berenang. Aku sering diajaknya pergi ke kolam renang. Di kolam renang, ibu bisa seperti seekor ikan yang besar. Ia berenang ke sana kemari. Sering pula aku menumpang di punggungnya. Dan aku tahu alangkah enaknya menjadi ikan. Aku ingin cepat bisa berenang. Aku ingin seperti ibuku. Aku ingin menjadi ikan.
Aku pernah bertanya pada ayah, apakah di laut ibu menjadi ikan? Ayah bilang tidak. Ibu tetap menjadi ibu. Tapi berenang terus dan hidup di air bukankah akan membuat ibu capek? Ayah bilang tidak sebab ibu orang hebat. Aku senang sekali. Ibu memang hebat. Dan di laut, tentu ibu akan seperti yang pernah diceritakannya. Ibu pernah bercerita kalau ada ikan-ikan besar yang baik hati di laut. Ikan-ikan itu banyak menolong kapal-kapal yang akan tenggelam. Ibu tentu akan banyak menolong kapal-kapal yang akan tenggelam. Mungkin ia menjadi pemimpin para ikan yang senang menolong itu. Kalau aku sudah bilang seperti itu ke ayah, ia kelihatan bangga, tapi bibirnya gemetar dan matanya kembali berair. Ayah kemudian bilang, makanya aku tidak usah menunggu ibu pulang sebab di laut ibu sedang menunaikan tugas- tugas mulia menyelamatkan kapal- kapal yang akan tenggelam. Aku mengangguk mengerti, dan ayah memelukku. Ada saatnya aku tidak suka dipeluk, apalagi jika pelukan itu membuat tubuhku terasa sakit.

Sebetulnya aku sangat rindu pada ibu. Aku rindu cerita-ceritanya, aku rindu diajak pergi ke kolam renang, aku pengin dibuatkan kue-kue yang enak. Tapi kalau kemudian aku ingat bahwa ibu harus memimpin ikan-ikan yang baik hati, aku hanya bisa diam. Pasti ibu kasihan melihat kapal-kapal yang akan tenggelam. Di dalam kapal-kapal itu pasti banyak anak kecil seusiaku yang belum bisa berenang. Ya, ibu harus menyelamatkan mereka.

Tapi, setidaknya aku berharap ibu akan meneleponku seperti yang dulu-dulu jika ia pergi dalam waktu yang cukup lama. Mungkin di laut tidak ada telepon. Kalau tidak ada telepon, setidaknya ibuku bisa menitip surat untukku lewat kapal-kapal yang telah diselamatkannya. Atau jangan-jangan ibu terlalu sibuk? Mungkin aku yang harus mengiriminya surat terlebih dahulu. Tapi aku tidak bisa menulis surat. Lalu aku teringat Mbak Memi.

Siang itu aku menunggu Mbak Memi pulang dari sekolah. Ia tinggal di depan rumah kami. Ia sudah sekolah SD dan temannya banyak. Aku sudah sering bilang ke ibu kalau aku pengin juga sekolah. Ibu selalu tersenyum jika aku bilang seperti itu. Katanya, sebentar lagi aku pasti akan sekolah. Ketika dari jauh aku melihat Mbak Memi pulang sekolah, aku langsung bilang ke Bi Nah kalau aku akan main dengan Mbak Memi.

Mbak Memi orangnya baik. Ia sering mengajak dan menemaniku bermain. Dulu, ibu juga sering mengajak Mbak Memi pergi ke kolam renang. Kalau ibu habis bepergian, ia juga sering memberi oleh-oleh untuk Mbak Memi. Tapi Mbak Memi terlihat bingung ketika aku bilang bahwa aku ingin dia menuliskan surat untuk ibuku. Ia bilang, kalau aku ingin menulis surat untuk ibu, aku harus tahu alamatnya. Aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan alamat. Kemudian ia bertanya, di mana sekarang ibuku berada? Aku bilang ibu ada di laut. Mbak Memi diam. Tak lama kemudian ia terlihat tersenyum. Dinda, aku tahu bagaimana cara mengirim surat untuk ibumu.
Ia kemudian mengambil sehelai kertas, dan bertanya kepadaku apa yang ingin kusampaikan pada ibuku. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku sangat rindu pada ibu, tapi aku tahu kalau ibu mempunyai tugas yang berat, yaitu menyelamatkan kapal-kapal yang akan tenggelam. Mbak Memi menuliskan pesanku. Ia kemudian bertanya, Ada lagi yang lain? Aku menggelengkan kepala.
Kemudian kulihat Mbak Memi kembali bingung. Ia kemudian bertanya lagi, Dinda, kamu bisa tanda tangan? Aku bingung. Aku menggelengkan kepala. Menurut guruku, kalau kita mengirim surat, lebih baik ada tanda tangannya. Biar ibumu tahu kalau yang mengirim surat ini benar-benar kamu. Bukan surat yang palsu. Aku kembali menggelengkan kepala. Entah kenapa aku merasa sedih. Enak betul kalau sudah sekolah, diajari membuat surat dan diajari membuat tanda tangan.
Aku tahu! Tiba-tiba Mbak Memi terlihat senang. Lalu ia mengoleskan penanya ke jempol tanganku dan memintaku untuk menempelkan di kertas surat yang baru saja ditulisnya. Dinda, ini namanya cap jempol. Itu sama dengan tanda tangan. Aku senang sekali. Dinda, menurutku lebih baik kamu juga memberi fotomu untuk ibumu. Mungkin ia membutuhkan fotomu kalau ia kangen sama kamu.
Aku tersentak. Dengan segera aku balik ke rumah dan mengambil beberapa lembar foto yang ada di album foto. Tapi, waktu aku bawa semua ke rumah Mbak Memi, ia bilang cukup satu saja. Lalu kupilih satu foto sewaktu aku digendong ayah. Bukankah ibu juga butuh foto ayah jika ia kangen?
Fotoku itu dimasukkan ke amplop dan dilem kuat oleh Mbak Memi. Dinda, siapa nama lengkap ibumu? Kali ini aku sangat senang. Aku hafal nama lengkapku, nama lengkap ayahku, juga nama lengkap ibuku. Aku juga bisa menuliskan nama-nama itu. Lalu aku minta kepada Mbak Memi agar aku saja yang menulis nama lengkap ibuku. Selesai menulis nama lengkap ibuku, aku mengembalikan amplop itu ke Mbak Memi karena ia yang harus menulis alamat ibuku. Selesai menuliskannya, Mbak Memi memberikannya lagi ke aku sambil menunjukkan di mana aku harus menuliskan namaku sendiri. Selesai sudah. Kini Mbak Memi membacakannya untukku. Untuk Ibu Maya Sophia di laut. Dari Dinda Sophia Zaki. Aku senang sekali. Apalagi sewaktu Mbak Memi membaca nama lengkapku. Namaku Dinda, Sophia nama ibuku, dan Zaki nama ayahku.
Mbak Memi kemudian membungkus lagi amplop itu dengan sebuah plastik bening. Ia bilang supaya tidak basah. Aku bertanya, kenapa takut basah? Bukankah akan diantar Pak Pos? Mbak Memi menggelengkan kepala. Ia bilang tidak mungkin lewat Pak Pos. Aku kembali merasa sedih. Lalu lewat siapa? Mbak Memi menjawab lewat kapal-kapalan. Lewat kapal-kapalan? Kenapa begitu?
Mbak Memi lalu menjelaskan. Menurut gurunya, semua sungai itu mengalir ke laut. Jadi, nanti kami akan membuat sebuah kapal dari kertas yang dilapisi plastik untuk membawa suratku pada ibu. Aku lega. Dan tidak lama kemudian Mbak Memi sudah sibuk membuat kapal kertas yang cukup besar dari bahan kertas kalender. Ia melapisi kapal-kapalan itu dengan plastik, lalu merekatkan amplop yang berisi suratku di dalamnya. Enak sekali menjadi anak sekolah, bisa membuat apa saja dan tahu banyak hal.
Mbak Memi mengeluarkan sepeda mininya. Ia kemudian menemui Bi Nah untuk meminta izin pergi bersamaku naik sepeda. Dengan membawa kapal kertas yang berisi suratku, aku membonceng Mbak Memi menuju sungai.
Di dekat gapura yang akan menuju rumahku, ada sungai kecil. Sekalipun aku senang sekali melihat sungai itu, tapi aku tidak pernah main di sungai. Kali ini, aku merasa semakin senang dengan sungai kecil ini. Lewat sungai ini aku bisa berhubungan dengan ibuku. Sebelum kapal kami luncurkan di air, Mbak Memi memintaku berdoa agar kapal itu bisa selamat membawa suratku untuk ibu. Doanya apa ya, Mbak?
Kamu bisa Al Fatihah?
Aku mengangguk ragu. Ibuku sering mengajari aku menghafal Al Fatihah, tapi aku sering lupa. Al Fatihah terlalu panjang. Lebih panjang dibanding doa sebelum tidur atau doa sebelum makan. Lalu aku berusaha mengingatnya. Dengan malu, akhirnya aku bertanya ke Mbak Memi, Mbak, sebelum iyyakanabudu, apa ya?
Malikiyaumiddin, Dinda.
Mbak Memi kemudian mengajakku sama-sama membaca Al Fatihah. Setelah selesai, kapal kami turunkan ke air. Kapal melaju dengan tenang. Aku yakin kapal itu akan sampai ke laut, dan ibuku pasti senang menerimanya.
Sebelum kami pergi, aku berkata kepada Mbak Memi. Mbak, kalau ibu membalas suratku lewat apa?
Mbak Memi diam. Kemudian ia menjawab, Lewat hujan, Dinda.
Kenapa lewat hujan?
Kata bu guru, hujan itu berasal dari air yang menguap. Air di laut, di danau, di sungai menguap karena panas matahari. Uap itu lalu berkumpul menjadi awan, dan kemudian turun menjadi hujan.
Aku bingung. Tapi itu tidak penting. Lalu surat dari ibuku ikut turun bersama hujan, ya?
Mbak Memi kembali diam. Mungkin, Dinda. Tapi coba kamu tanya pada ayahmu nanti.
Aku tersenyum lega. Aku membayangkan alangkah indahnya. Surat dari ibuku naik ke langit, lalu ada di dalam awan, dan kemudian turun bersama hujan ke rumahku. Mungkin akan tertempel di daun, mungkin akan tertempel di jendela, mungkin juga ada di pagar rumah.
Sesampai di rumah Mbak Memi, sebelum aku pulang, aku sempat bilang padanya. Mbak, kalau hujannya besok turun waktu ayah kerja di kantor, aku dibacakan suratnya, ya?
Mbak Memi tersenyum dan mengangguk. Aku senang sekali.
Sehabis makan malam dengan ayah, tak sabar aku menceritakan apa yang telah kulakukan tadi siang bersama Mbak Memi. Ayah mendengarkanku. Dan seperti biasanya, bibirnya terlihat gemetar, kedua matanya berair, sebelum kemudian memelukku erat. Ayah, apakah ibu akan membalas suratku lewat hujan?
Ayah diam. Lalu ia mengangguk pelan. Aku lega. Aku mulai membayangkan ketika hujan turun ada sehelai amplop terbungkus plastik bening yang hinggap di jendela. Ayah lalu mengantarkanku ke tempat tidur. Seperti biasanya, ayah kemudian bertanya kepadaku, aku mau diceritai apa malam ini? Semenjak ibu pergi, aku selalu meminta agar ayah bercerita kepadaku tentang laut. Ayah kemudian bercerita tentang sebuah kerajaan di bawah laut. Kerajaan itu indah sekali. Ibu ada di istana itu? Ayah mengiyakan. Lalu ia melanjutkan ceritanya, hingga kemudian suaranya melambat. Cerita ayah masuk ke dalam mimpiku. Di sana aku melihat ibu sedang bercanda dengan ikan-ikan besar yang baik hati. Dan aku ikut bermain bersama mereka. Ibuku, seperti biasanya, membawaku berenang di atas punggungnya.
Aku terjaga ketika wajahku terasa basah. Aku hanya bermimpi. Aku merasa ayahku sedang menciumi wajahku. Samar kudengar ia berkata, Maya kamu tahu aku dan Dinda tidak pernah baik- baik saja tanpa kamu. Lalu kurasakan suara ayah beralih menjadi suara tangis. Air matanya jatuh ke wajahku. Ia mengelap wajahku dengan rasa sayang. Aku tetap terdiam tanpa membuka mata. Tempat tidurku terguncang hebat. Tangis ayah terasa semakin kencang, dan lamat pula aku mendengar, Maya, apa yang harus kukatakan kepada Dinda?
Lalu kulihat lagi ibu bersama ikan-ikan sedang menyelamatkan sebuah kapal. Di kapal itu, aku melihat ayah.
Pagi harinya, ketika aku bangun tidur, aku kaget dan berteriak girang. Ada amplop dibungkus plastik bening di jendela kamarku. Dengan segera aku keluar rumah dan mengambil amplop itu, lalu sibuk mencari ayah, semoga ia belum berangkat kerja. Ternyata ayah masih mandi. Ayah, cepat! Ada surat balasan dari ibu! Semalam hujan ya?!
Begitu keluar dari kamar mandi, ayah tersenyum. Iya, Dinda, semalam hujan. Sekarang kamu harus mandi dulu, sarapan pagi bersama ayah, lalu kita akan baca bareng-bareng surat dari ibu.
Selesai memandikan dan menyuapiku, ayah membacakan surat dari ibu. Dalam surat itu, ibu bilang bahwa ia telah menerima suratku. Dan ia berpesan agar aku tidak usah mengirim lagi surat karena ibu bisa melihatku dengan baik dari laut. Aku senang sekaligus merasa sedih. Senang karena ibu membalas suratku. Sedih karena ibuku tidak ingin aku mengirim lagi surat. Ayah kemudian mencium pipiku. Dinda jangan sedih. Hari ini kita akan pergi ke laut. Kamu masih boleh mengirim sekali lagi surat ke laut. Dan kita akan bawakan bunga untuk ibu. Sekarang kamu pilih dan ambil bunga di halaman untuk ibu, biar ayah yang menulis surat. Kamu ingin menulis apa, Sayang?
Aku melonjak girang. Aku bilang ke ayah kalau aku ingin memberi tahu ibu supaya aku masih boleh mengiriminya surat, dan aku ingin bilang bahwa aku ingin cepat sekolah supaya nanti aku bisa menulis surat sendiri. Dengan cepat aku pergi ke halaman depan, memetik sebanyak mungkin bunga untuk ibu. Aku tahu bunga-bunga yang disukai ibuku. Lalu kami berdua berangkat ke laut.
Sesampai di laut, aku senang sekali. Aku yang melempar sendiri surat yang dituliskan ayahku. Aku juga ikut ayahku menaburkan bunga-bunga yang kupilih. Setelah itu, aku bermain air laut dengan ayah. Setelah aku cukup lelah, ayah kemudian mengajakku untuk makan ikan di warung-warung makan yang ada di pantai.
Dinda mau makan ikan apa?
Aku menggelengkan kepala. Ayah heran, kemudian ia bertanya, Kenapa, Dinda?
Kasihan ibu kalau ikan-ikan diambil terus. Nanti ibu kehilangan banyak teman di laut.
Kulihat ayah diam. Matanya berair. Ia menangis sambil memelukku. Aku heran sekali. Ayah sekarang gampang menangis!

Sabtu, 06 Februari 2021

Kondisi Warung Kopi di Masa Pandemi

BOJONEGORO, SAJAK PUTRA DESA

M. Luki (28), Owner Warung Bamboe depan LP Maarif Darul Ulum Kepohbaru-Bojonegoro,  Minggu ( 7/2/2021)

Saat ini ini jumlah pasien positif covid yang ada di Indonesia selama hampir 1 tahun ini masih terus  melonjak.

Menyikapi hal tersebut pemerintah sudah beberapa kali mengeluarkan statement dan aturan-aturan maupun kebijakan untuk mencegah penularan Covid-19. Salah satunya adalah kebijakan PPKM ataupun pembatasan jam malam. 

Kebijakan-kebijakan seperti itu sangat berdampak buruk pada perekonomian di bidang makanan minuman atau sejenisnya, terutama di sektor warung kopi ( Warkop ).

Warung kopi yang kerap kali digunakan terutama kalangan muda untuk nongkrong bareng atau hanya sekedar diskusi dan lain sebagainya terpaksa harus terdampak akibat aturan yang telah berlaku seperti, penutupan ataupun pembatasan jam malam. 

Luki, pria asal Desa Nglumber ini, merupakan salah satu itu pemilik warung kopi yang bernama warung bambu yang terletak di desa Nglumber Kecamatan Kepohbaru - Bojonegoro. Iya Mangaku aku selama pandemi ini omzetnya mengalami penurunan yang sangat drastis, yakni sekitar 70%. 

" Omzet pendapatan usaha saya mengalami penurunan drastis bahkan kalau di presentase kan bisa 70%, imbas dari pembatasan-pemtmbatasan itu. Bahkan, saya terkadang sehari hanya bisa melayani pembeli sekitar 2 - 4 orang saja. Tutur Luki di warkopnya  " 

Pria berusia 3 orang anak ini juga menyampaikan bahwa, yang semula ia buka hampir 24 jam, dengan kondisi seperti ini hanya bisa buka sampai pukul 08.00 malam. Keadaan itu menuntutnya untuk mempunyai pemasukan tambahan agar bisa menyambung hidup keluarganya. 

Disamping itu, dengan tabungan yang ia punya, ia juga membuka bisnis kecil-kecilan seperi jual beli burung dan juga bunga. Walaupun untung yang didapatkan tak seberapa tetapi mampu untuk menambah pemasukan dan menghidupi anak dan istrinya. 

" Terkadang uang tabungan yang saya punya, juga terpaksa saya gunakan untuk mempertahankan usaha saya, tak banyak juga teman-teman atau pelanggan yang ngopi disini juga banyak yang ngutang, karena saya tau mereka juga menjadi korban PHK dari tempat kerjanya. Saya bisa menerima hal itu, karena mungkin mereka sedang pusing dengan keadaan yang seperti ini, ya sebisanya saja saya bantu, itu juga salah satu penggunaan tabungan saya untuk menutupi hutang dari pelanggan atau konsumen saya " sambung dia.

Ia juga merasa terbantu dengan adanya program pemerintah tentang bantuan yang di berikan, terutama di bidang koperasi. Dari hal itu bisa menyokong perekonomian dalam usahanya. 

" Strategi bisnis saya, yang penting sabar dan telaten " tuturnya.

Senin, 07 Desember 2020

GENIUS FM UIN TULUNGAGUNG BEKALI CREW BARU DENGAN DIKLAT

 Tulungagung, Genius FM bekali anggota barunya (Crew) Dengan menggelar diklat. Sabtu (05/12/2020)



Seiring berjalannya waktu, peran media sangat diperlukan. Dari hal itu dibutuhkan satu wadah untuk memberikan informasi yang bermanfaat terutama tentang kondisi , berita dan situasi  terkini yang ada di negeri ini.

Menyikapi hal itu, Genius  FM, yang mana merupakan Komunitas Radio di Kampus UIN Tulungagung,  mengadakan diklat untuk  memberikan wawasan kepada crew Genius FM yang di kemas menjadi Diklat Radio.

Kegiatan yang merupakan tindak lanjut dari 3 tahap seleksi, dan berlangsung dua hari dengan diikuti  oleh 31 anggota baru (crew) yang terbagi atas 2 media yakni luring dan daring ( untuk crew yang berhalangan  hadir). Kegiatan ini ditempatkan di 2 tempat  yakni Studio Genius FM di hari pertama dan Cowindo Refresh&Edukasi pada hari ke dua. Disamping itu, materi yang diberikan sangat berbobot yang disampaikan oleh pemateri yang ahli pada bidangnya. 

Binti Nadhifathul, Ketua Pelaksana kegiatan tersebut berpesan, agar semua crew mampu menjalin kerja sama dalam semua lini dan dinamika organisasi. Ia juga berpesan agar tetap menjalin silaturrahmi dengan para alumni Genius Fm. Yang mana semua itu sesuai dengan tema kegiatan tersebut yakni, Family Gathering & Diklat Komunitas Radio Genius FM UIN Tulungagung. 

Diharapkan melalui Diklat Radio dan Family Gathering ini mampu menambah pengetahuan dan bekal ilmu bagi para crew baru Genius FM, terutama pada dunia ke-radio an terutama bidang Jurnalistik.  

Selain diklat, kegiatan tersebut juga dirangkai dengan outbond dan temu alumni Genius Fm.


Lp(07/12/20)

Rabu, 02 Desember 2020

Pilar

Perjalanan yang kian membosankan

Menebas luka akan sebuah keusangan

Merasa gundah apa yang dirasakan

Menikmati setiap waktu penuh keongahan


Dasar kehidupan harus kau tanamkan

Agar engkau tak mudah gumunan dan kagetan

Menikmati setiap langkah kehidupan

Yang senantiasa berjalan akan kemunafikan


Diri ini terlalu senja

Untuk masa yang teramat istimewa

Kuatkan iman dan taqwa

Untuk bekalmu menikmati kehidupan di dunia


( Tulungagung,14 Oktober 2020 )




Senin, 23 November 2020

Mari Melawan Covid-19 Dengan Menerapkan 3-M

   Saat ini sudah hampir satu tahun penuh Indonesia menghadapi virus covid-19 yang sudah banyak memakan korban jiwa bahkan tenaga medis pun mulai kuwalahan dengan banyaknya orang yang terpapar virus covid-19 ini, juga sudah dua semester pembelajaran daring membuat banyaknya peserta didik yang semakin malas dalam belajar terutama peserta didik tingkat Sekolah Dasar yang lebih suka bermain game di handphone dibandingkan dengan belajar di group sekolah yang sudah disediakan.

   Ekonomipun semakin turun drastis, banyak pegawai yang di PHK dari pabrik dan akhirnya menjadi pengangguran, bahkan tingkah kejahatan semakin menjadi-jadi banyak berita beredaran dengan kasus pencopetan, pembegalan, bahkan perampokan rumah yang motif utamanya karena tidak mempunyai cara lain untuk menghidupi keluarga di masa Pandemi. Pemerintah sudah berupaya semaksimal mungkin dengan memberikan subsidi bagi masyarakat menengah kebawah dan juga berusaha sebaik mungkin dalam menangani peningkatan kasus covid-19.

   Pemerintah pun menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat menerapkan 3M yaitu Menjaga jarak, Memakai masker, dan Mencuci tangan. Dengan ketiga hal tersebut diharapkan dapat menekan penyebaran virus covid-19 dan juga upaya dalam melawan virus covid-19 di Indonesia. Oleh sebab itu, dengan banyaknya masalah-masalah yang dihadapi karena dampak dari virus covid-19 ini pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat harus bersatu untuk melawan bahkan membasmi virus covid-19 dengan upaya 3M yang sudah dihimbau oleh pemerintah dan juga selalu menjaga kesehatan tubuh. Dan marilah kita semuanya dapat mematuhi protokol kesehatan dan juga selalu peduli akan himbauan dari pemerintah agar kita semua dapat terhindar dari virus covid-19.


Kelompok Aksara : 

1. Thantri Laro Ibanindah { 12210193004 }

2. Lucky Prasetyo { 12210193008 }

JADWAL IMSAKIYAH RAMADHAN 1444H KABUPATEN BOJONEGORO

Berikut ini merupakan  informasi terkait  download jadwal imsakiyah, sahur, sholat, terbit dan buka puasa selama ramadhan 2023 di wilayah Bo...